Tiba-tiba banyak sekali dugaan, cabaran dan tanggungjawab yang datang silih berganti syawal tahun ini. Alhamdulilah, Sang Maha Pencipta masih tidak pernah terlupa membekalkan sisa-sisa sabar yang bersarang dalam relung jiwa ini. Lalu, saya panjatkan setinggi syukur untuk karunia itu. Moga DIA tidak pernah terlupa untuk senantiasa membekalkan lagi-lagi. Saya hanya hamba kerdilnya yang selalu khilaf dan lupa diri...
"Khaleeda the Gadget Girl. Aduh, budak-budak zaman sekarang!"
Sabtu sebuah acara untuk keluarga datang lagi. Aduh, saya gembira amat. Hanya DIA yang tahu.
Acara malam itu bukanlah dilakukan di hotel papan atas atau dimana-mana tempat penuh ekslusif tapi, plastik. Kami hanya makan disebuah restoran biasa disebuah tempat di Bangi. Makan malam bersama semua ahli keluarga yang ada (kecuali angah yang nun di Perth). Betapa saya diserang kangen sebenarnya pada mereka disana. Aduh, kenapa lambat serasanya waktu berputar. Saya sudah tidak sabar menemui semua di Perth disember ini.
Yuk, mari lihat foto yang sempat dirakam sebelum kami makan dengan "semangat"nya malam itu.
Sungguh saya terasa sebebas-bebasnya hidup ini bila "lepas" daripada tanggungjawab kepada mereka yang tidak pernah menghargai dan selalu menghakimi. Yeay! "Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi"
Sehari selepas stres berat yang hampir menghilangkan kewarasan fikiran itu permisi, suatu perkara yang semakin saya terlupa mampir memberi keceriaan. Apa lagi kalau bukan bersama keluarga yang menjadi tulang belakang dan selalu memberikan keriangan. Aduh, kadang-kadang kerana kesibukan yang melebat, saya terlupa keluarga. Jadi, saya kembali menjadi saya yang rasional dan berjiwa. Bukan seperti saya 3 minggu lepas yang kurang rasa hatinya, hampir hilang daya kegembiraannya dan lupa diri kerana tugas pada orang yang tidak pernah menghargai. Maafkan aku wahai diri!
"Khaleeda the Gadget Girl. Aduh, budak-budak zaman sekarang!"
Sabtu sebuah acara untuk keluarga datang lagi. Aduh, saya gembira amat. Hanya DIA yang tahu.
Acara malam itu bukanlah dilakukan di hotel papan atas atau dimana-mana tempat penuh ekslusif tapi, plastik. Kami hanya makan disebuah restoran biasa disebuah tempat di Bangi. Makan malam bersama semua ahli keluarga yang ada (kecuali angah yang nun di Perth). Betapa saya diserang kangen sebenarnya pada mereka disana. Aduh, kenapa lambat serasanya waktu berputar. Saya sudah tidak sabar menemui semua di Perth disember ini.
Yuk, mari lihat foto yang sempat dirakam sebelum kami makan dengan "semangat"nya malam itu.
Sungguh saya terasa sebebas-bebasnya hidup ini bila "lepas" daripada tanggungjawab kepada mereka yang tidak pernah menghargai dan selalu menghakimi. Yeay! "Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi"
1 comments:
Gambar aku ada yeaaaaa yeaaaa
Post a Comment