Maafkan aku hati
belati
tajam terhunus
dengan
sengaja di dada kenangan
Pahlawan
telah pun lama mati
di
medan pertikaman
bisu
tanpa kata dan makna
cuma
riuh rendah dengan keheningan
Ini
kemaafan
yang
terlewatkan barangkali
aku
belum benar-benar mengerti
membaca
ramalam
kedatangan
membawa tuba
menyinggah
di penjuru waktu
menginginkan
aku berdiri
yakin
dalam sakit sendiri
Lalu
kali
ini panjang doaku
agar
hujan tiba di pulau kemarau
menyiram
sepohon rasa
yang
kembali merendang di pasang anganan
Untuk
waktu sementara ini
biarkan
aku melihat matahari
meski
menyilaukan
tapi
pasti
Hani Salwah Yaakup
Kajang, Selangor
Berita Harian, 16 September 2012
*Gambar diambil di Pantai Pandan, Lundu, Sarawak :)