1. Puisi "Perihal Kehilangan" ini diterbitkan dalam Majalah PENTAS Januari-Julai 2015 terbitan Istana Budaya. Sebenarnya puisi ini diilhamkan atas kehilangan saya kepada salah seorang kawan yang telah pun saya anggap sebagai abang, penyair Rahimidin Zahari dan juga editor majalah ini.
2. Menterjemah Sejumlah Sifir Tentang Manusia datang kemudian dalam bulan September 2015 diterbitkan di Mingguan Malaysia. Alhamdulilah puisi ini menerima reaksi positif dan membuat saya terkejut sebenarnya. Sejujurnya, saya tidak merasakan puisi ini yang terbaik tapi, jika pembaca mendapat sesuatu daripadanya, saya sudah merasa lengkap dan puas.
3. Yang paling terbaharu adalah puisi Matahari Dalam Bungkusan yang diterbitkan Berita Harian Ahad 25 Oktober 2015. Ini reaksi spontan saya ketika menonton 'teaser' sebuah dokumentari khas mengenai jerebu di Palangkaraya. Sebak melihat reaksi mangsa dan persekitarannya.
Alhamdulilah. Hargailah sesuatu yang kecil-kecil itu, pernah guru saya bilang begitu. Ya, manalah tahu dari yang kecil ini banyak mengajari kita untuk menghargai yang lebih besar-besar setelah itu.